Salam Perkenalan

Assalamu 'ala kulli muslimin, wa salamun 'ala manittaba'al huda.
Salam sejahtera atas semua muslimin dan salam sejahtera atas sesiapa yang mengikut petunjuk.


Saya memulai blog ini "Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani".

Sesungguhnya Muhammad Rasulullah SAW telah bersabda :
"Apabila mati anak Adam, putuslah semua amalannya kecuali tiga perkara: Sedekah jariah, ilmu yang dimanfaatkan atau anak soleh yang mendoakannya."

Menyedari bahawa duitku taklah banyak mana untuk selalu disedekahkan dan tidak ada jaminan yang anak2 akan mendoakanku setelah aku mati nanti (Ya Allah, Kau jadikanlah anak2ku anak yang soleh yang selalu mendoakan kebaikan kepada orang tuanya..amin!), maka blog ini aku tuliskan. Moga2 segala ilmu/bahan yang aku kongsikan di sini membawa manfaat kepada ramai manusia.

Pun begitu apa yang tertulis di sini kebanyakannya bukanlah original daripada aku sendiri kerana aku ini seorang yang jahil lagi kurang ilmu. Setiap yang aku 'sharekan' di sini akan ku tuliskan dari mana ku mengambilnya, insyaAllah.
Blog ini terbaik dilayari menggunakn browser Mozilla Firefox 3.x

Selamat datang ke blog ini.. Semoga ia bermanafaat kepada kalian semua... Sebarang cadangan, komen, 'kutukan dan pujian' adalah dialu-alukan.

Friday, May 13, 2011

SANG PENCERAH SUDAH DATANG!

“Sang Pencerah sendiri memulai perjalanan kisahnya dengan menilik kelahiran seorang bayi laki-laki bernama Muhammad Darwis di dalam sebuah keluarga Jawa yang memiliki latar belakang lingkungan beragama Islam yang sangat kuat. Dalam pertumbuhannya, Darwis remaja (Ihsan Tarore) sering merasa aneh dengan kebiasaan lingkungannya yang seringkali mencampuradukkan kegiatan agama dengan berbagai kegiatan yang berbau mistis. Hal inilah yang kemudian menarik perhatian Darwis untuk mempelajari Islam lebih lanjut. Di usianya yang ke-15, Darwis, dengan seizin orangtuanya, pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji, sekaligus mempelajari Islam langsung di tempat kelahiran agama tersebut. Lima tahun berselang, Darwis dewasa (Lukman Sardi) kembali ke kampung halamannya di Yogyakarta. Sesuai dengan kebiasaan mereka yang baru kembali dari Mekkah saat itu, Darwis merubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Kondisi lingkungannya sendiri, yang saat itu berada di bawah bayang-bayang penjajahan Belanda, masih sama dengan ketika ia meninggalkan Yogyakarta. Banyak ajaran Islam yang dalam pelaksanaannya semakin melenceng dari apa yang telah disuratkan dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadits. Tak tinggal diam, Ahmad Dahlan mulai secara perlahan menyadarkan masyarakat sekitar mengenai kesalahan yang telah mereka lakukan" ...


Dah lama saya mencari filem ini utk dikongsikan, baru sekarang bertemu. Hambeek!! Terima kasih kepada wancuix dari team Syok sbg uploader.


Part 1 
Part 2
Part 3


Selamat menonton. Tontonan sempena Hari Guru...